1.5.11

Bagian 2 : Kereta Ekonomi yang Ekonomis



Setelah perbutan kursi yang sengit dan menegangkan akhirnya saya dan Dipa berhasil duduk, tapi berhubung tas kami ukurannya sebesar paha kanan Roni Dozer + jempol tangan kirinya Fahmi Bo, maka kami gak berhasil duduk dengan nyaman karena harus memangku tas yang beratnya gak bisa diungkapkan dengan bahasa isyarat. Kenapa kami harus memangku tas? Karena rak tempat naro tas yang di atas sudah penuh. Buset dah beneran itu yang namanya darah pasti udah macet di pembuluh darah di sekitar kaki, uda banyak kolesterol minyak goreng + lemak tidak sehat ditambah ditimpa beban tas yang sangat teramat berat. 

Setelah beberapa stasiun kami lalui dengan berkunjung ke alam bawah sadar alias tidur ( jangan ditiru, ingat barang-barang Anda tidak aman, kalo mau tidur sebaiknya shift-shiftan ), tiba-tiba datang bapak-bapak yang ngaku-ngaku kalo tempat duduknya kami duduki dan terpaksa Dipa selaku orang yang lebih tua dari saya mengalah dan memberikan tempat duduknya kepada bapak-bapak tersebut.  “Apa??? What the f***uck?? Selemah itukah kalian??!!” kata pembaca. Weits ntar dulu bray, ceritanya gak sesimpel itu. Ceritanya rumit, sangat rumit, sebaiknya Anda belajar kalkulus level di bawah Einstein sedikit supaya Anda cukup cerdas untuk memahami cerita yang gak akan pernah simple ini.

Udah? Udah belajarnya??


Oke jadi begindang ceritanya….

Pada saat abis beli tiket saya pikir kami dapat kursi 5D dan 5E di gerbong 8,ternyata..eh..ternyata pas mau naek kereta saya nanya ke Dipa dan ternyata tiketnya 5B dan 5E, yang di mana kedua kursi tersebut adalah sebrang-sebrangan dipisahkan oleh lorong gerbong. Aneh kan? Masa beli bareng tapi kursinya misah…..ya gak aneh-aneh amat si dibandingin PT. KAI yang masih jual tiket setelah kapasitas full.

Katika masuk gerbang 8 ternyata kursi 5B dan 5E are already occupied, ya sudah saya memutuskan untuk duduk di kursi 9A dan 9B yang kosong, tetapi Dipa dengan gagah berani dia berkata “Sini Win biar gw yang ngomong” ( kalo gw gebetannya Dipa pasti uda langsung kesengsem,sayangnya gw cowok tulen sejati ). Ya uda setelah percakapan yang tidak kedengeran oleh saya, Dipa berhasil mengusir bapak-bapak dan mbak-mbakA dan kami berhasil duduk di kursi 5B dan 5A yang memang kursi 5B itu hak kami sedangakan kursi 5A bukan. Lalu cerita berlanjut ke cerita sebelumnya ( tentang bapak-bapak yang ngusir Dipa ). 

PS ; perjalanan ini memakan waktu 13jam lebih,,harap maklum kalo kami ngusir orang dari tempat duduk.

Tiba2 setelah Dipa cabut karena bapak-bapak yang tadi itu, yang ngakunya punya tiket 5C tiba-tiba ia kembali dengan tiket 6C dan berhasil mengusir mas-mas yang duduk di situ, hidup memang kejam bung…

Berikut skema tempat duduk yang rumit seperti yang saya wanti-wanti sebelumnya




“Loh-loh, mas Topmer siapa itu?”, lagi-lagi para pembaca bertanya kepada saya. Topmer adalah Topi Merah, adiknya Topmir sepupunya Topcer. Topmer adalah tokoh utama di daerah tersebut,daerah tempat duduk 5A sampai 6E. Topmer adalah jagoannya. Topmer adalah segalanya. Yang cuma figuran, cameo, properti dan istilah apapun itu yang cocok untuk mengungkapkan ketidakpentingan mereka. Bagaikan dalam kisah Lord of The Ring, Topmer adalah Gollumnya, yang laen Cuma kroco-kroco Uruk-Hai.

Maka datanglah mas-mas Topmer dan ia berhasil mengusir mas-mas A yang tidur sejak kami duduk di wilayah itu sampai tiba saatnya ia diusir olh mas-mas Topmer. <<kesimpulan : hukum rimba yang berlaku di kereta Ekonomi adalah diusir atau mengusir, siapapun yang memegang lembaran suci bernama tiket resmi dari PT. KAI yang tercantum nomer tempat duduk dan gerbong, maka ia akan diberkahi kekuatan super untuk mengusir siapapun yang duduk di kursinya, bahkan Roy Suryo sekalipun ).  Mas-mas Topmer tampak lebih muda dari kami, gayanya pecicilan, kalo Anda ingin lihat orang pake celana jeans warna putih selain di panggung dangdut kampanye partai di saat pemilu, maka mas-mas Topmerlah orangnya. Dia adalah salah satu orang ingin menunjukkan kemampanannya ( dalam konteks kereta kelas ekonomi, karena kalo mapan dalam konteks reality kehidupan harusnya dia naek pesawat pribadi ) dengan rela membayar 7000 IDR untuk sebotol Nu Green Tea yang selalu memberi harapan pada tutup botolnya. Salah satu manusia yang saya lihat makan dua kali dari hasil makanan di kereta yang kandungan gizinya harus berkali-kali direvisi di Depkes RI.  Tipikal orang yang akan menolak mentah-mentah mas-mas/mbak-mbak di toko buku atau di jalanan yang menawarkan keanggotaan Greenpeace karena ia langsung membuang sampah makanannya keluar kereta tanpa ragu dan pikir panjang dua kali melalui jendela kereta yang terbuka tak lebih dari 15 cm.

Cerita mas-mas Topmer tak akan pernah lengkap tanpa profil mbak-mbakB.

Mbak-mbakB seumuran mas-mas Topmer. Rambutnya gaya-gaya ABG Inbox yang lagi nge-trend di kalangan Inboxer atau Dahsyatist. Kulitnya gelap selera bule –bule yang doyan cewek-cewek eksotis. Kalo diperhatikan jika seandainya dia lahir dari bapak dan emak yang super tajir metroplis kapitalis najis tampangnya cocok-cocok aja untuk bawa mobil Jazz trus nongkrong di Starbak sambil maen Facebook atau Twitter sembari BB-an ama cowoknya yang anak basket, ( hasil obesrvasi mandiri, yaitu mengamati pola tingkah laku dan tampang orang yang gaya hidupnya seperti yang sebut di atas, yang cakep ada yang <secara halus> gak cakep juga banyak ) tapi sayangnya  doi gak gitchu. Dia hanya seperti seorang random person di kereta ekonomi yang sedang mau pulang kampung.

Cerita ini juga tak kunjung akan pernah lengkap tanpa Dipa. Yeah…Dipa!! ( tapi still the tokoh utamanya adalah mas-mas Topmer )

Jadi begini ceritanya…..

Setelah mas-mas B turun di ntah stasiun mana. Maka tinggallah ( dari kiri-kanan ) Dipa, mbak-mbakB, dan mas-mas Topmer. Tiba-tiba ketika saya terbangun dari tidur saya yang ntah bagaimana saya mimpinya jelas bener kayak kalo lagi tidur nyenyak di kasur, saya melihat adegan gokil nan marjokil. Adegannya adalah Dipa ngasih roti ke mbak-mbakB, ibu-ibu sebelah saya nyuruh mbak-mbakB makan tu roti sambil ngasih minyak angin, dan yang paling gokil adalah,,,ini parah,,,sumpah gokil….beneran gak boong,,,,uda siap semuanya…parah ni soalnya,,,,siap-siap ya…..panitia air donk panitia….siaaaaappp….dan yang paling gokil adalah adegan mas-mas Topmer yang grepe-grepe tangan mbak-mbakB, kesempatan dalam kesempitan, aji mumpung, lucky bastard, daun semanggi berhelai 4, hoki, dan istilah-istilah beruntung lainnya. Gak cuma beruntung tetapi juga mas-mas Topmer sungguhlah amat percaya diri, mungkin kalo di serial How I Met Your Mother mas-mas Topmer adalah Barney kw18 versi bajakan. ( Setelah dikonfirmasi ulang, ternyata mbak-mbakB mengalami enter wind alias masuk angin jadi pada ngasih bantuan. Saya yang gak tau apa-apa gak bantu apa-apa karena sedang tertidur, padahal saya punya ½ lusin lebih Tolak Angin cair ). Sambil jidatnya diolesin minyak angin, maka mbak-mbakB pun makan roti dari Dipa sambil tangannya masih digrepe-grepe…oke oke…bahasa alusnya mungkin dipijit-pijit ama mas-mas Topmer. Sebenarnya ada beberapa hal yang gak sesuai denga hukum pidata di dalam kereta ekonomi atau di dalam kendaraan umum apapun. Yang dilakukan mbak-mbakB secara sadar. 

Hal-hal tersebut adalah…

1.   Jangan pernah makan atau minum apapun pemberian orang yang gak dikenal. Emang sih rupa si Dipa gak mirip-mirip amat penjahat. Tapi kalo inget Selly penipu cantik yang uda nipu banyak lelaki, harusnya itu bisa dijadiin bahan pembelajaran. Dari sini bisa ditebak kalo mbak-mbakB ketika ada acara berita di tipi langsung ganti saluran atau maen game hp, jadi gak pernah liat berita tentang penipuan-penipuan dengan modus sok-sok baik padahal mau ngerampok. Itu juga salah satu sebab saya gak nawarin Tolak Angin ke mbak-mbakB karena takut nanti saya dituduh tukang ngebius orang.

2.   Ini yang paling parah,,,lebih parah dari apapun yang parah separah-parahnya,,,yang satu ini mah bukan cuman hukum pidata di kendaraan apapun, tapi di mana pun, kapan pun, bagaimana pun, apa pun alasennya hal ini gak patut oleh makhluk dari ras apa pun, yaitu “membiarkan tangan di grepe orang gak dikenal”. Kayak yang saya sebutkan sebelumnya di atas, apa pun alesannya, mau masuk angin kek, gatel kek, panu kek, kadas kek, kurap kek, sakit perut kek, lagi sange kek, lagi gak punya duit kek, atau yang grepe pake kaos bertuliskan “ DIGREPE SAYA DIJAMIN TUBUH JADI SEXY SEKELAS AURA KASIH, REJEKI BERLIMPAH, SEGALA PENYAKIT SEMBUH, CEPET DAPET JODOH, HOKI NAMBAH dan PARAS MAKIN CANTIK NAN JELITA” kek, itu sama sekali gak bener dalam kebudayaan apapun. Tapi si Topmer emang top lah, ia berhasil membius tu mbak-mbak sampai mau digrepe-grepe tanpa ngasih makan atau minum racun apa pun. Jangan-jangan tu mbak-mbakB masuk angin karena ulah si mas-mas Topmer lagi ya?? Mungkin ia mengeluarkan semacam ajian khusus melumpuhkan wanita, buktinya dia pede banget pake celana jeans putih ( masih dibahas ). Mungkin kesaktiannya ada pada celana tersebut.

Selesailah cerita mbak-mbakB masuk angin. Berlanjut ke cerita berikutnya. “After Effect of The Mbak-mbakB`s Enter Wind”. Di cerita sebelumnya mas-mas Topmer boleh mendapatkan semua keinginannya. Tapi dalam cerita berikut ini sirna lah kejayaan  mas-mas Topmer.

Hari pun sudah malam, maka ngantuklah ketiga orang ini, Dipa, mbak-mbakB dan mas-mas Topmer. Oiya btw sejak mas-masB cabut, kaki saya berhasil terjadi pengurangan siksaan, walau tetep gak nyaman posisinya, tapi tas besar boleh minjem saya berhasil ditaro di rak atas. Lanjut….tentu saja layaknya kebanyakan manusia ngantuk pada umumnya di belahan dunia manapun –kecuali ada deadline kerjaan atau dalam situasi genting siaga satu—pasti manusia akan menutup matanya dan tidur. Saya yang kebetulan tidur sepanjang sore malah sibuk nontonin adegan menarik ini diiringi musik dari band britpop Pulp yang saya dengar melalui earphone.

Jadi begini ceritanya….

Didukung oleh gaya gravitasi bumi, bulan dan matahari serta getaran-getaran halus non stabil yang dihasilkan oleh gerbong kereta, maka mbak-mbakB tidur dengan posisi kepala miring, ya kepala miring, bukan Topi Miring bukan pula kepala piring, tapi kepala miring,,,miring ke Dipa. Oyeah…bayangkan betapa sengsaranya saya gak ada bisa ajak berbagi tawa ketika melihat adegan ini. Tidak lama kemudian Dipa pun terbangun dan merasa canggung dengan adanya kepala cewek tak dikenal nempel di pundaknya ( hukum pidata tentang grepe-grepe gak berlaku di sini karena kali ini korbannya cowok ). Gak lama mbak-mbakB bangun dari tidurnya. Membetulkan posisi kepala menjadi tegak lurus dengan permukaan tanah. Lalu mereka tidur lagi. Kali ini, sejenak mbak-mbakB memberi harapan ke mas-mas Topmer dengan membiarkan kepala jatuh ke pundak mas-mas Topmer. Emang dasar gokil si mas-mas Topmer ini, bukannya canggung macam si Dipa, eee….malah ketika si mbak-mbakB kebangun mas-mas Topmer langsung memegang kepala mbak-mbakB dan menariknya secara halus supaya tidur lagi di pundaknya. Sumpah gw butuh partner buat ketawa bareng saat itu.

Tapi mungkin akhirnya mbak-mbakB sadar akan kebodohannya selama ini. Ia pun tak pernah menyandarkan kepalanya lagi ke mas-mas Topmer setelah ia terbangun lagi -mungkin karena celana saktinya mas-mas Topmer kalo uda malem banget kesaktiannya berkurang- melainkan menyenderkan kepalanya ke Dipa , ya selalu ke Dipa, Dipa always, forever and ever Dipa. Bahkan Dipa yang tadinya canggung lama-kelamaan malah terlena juga, trus ikut-ikutan nyender ke mbak-mbakB. Mas-mas Topmer pun duduk menghadap ke lorong gerbong dengan memeluk kakinya yang dilipat, pundung kalo kata orang sunda mah. Aaaakkkhhh nahan ketawa itu gak baik, saya butuh mitra buat ketawa-tawa!!!

1 komentar:

  1. ayo ngakak...gw temenin.....BWAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA.....

    DIPA ASOY DAH.....!! ke Bali bawa berkah nih buat Dipa.....kwakakakakakakaka.... ^^

    BalasHapus